LOKASI | : KECAMATAN BANTAN, BENGKALIS, BUKIT BATU, MANDAU DAN PINGGIR |
KLASIFIKASI PROYEK | : SEKTOR PERTANIAN DAN PERKEBUNAN |
PENANGGUNGJAWAB | : DINAS PERTANIAN |
PEMILIK PROYEK | : PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS |
A. URAIAN PROYEK
1. Umum
Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang menjadi sentra produksi buah naga (Hylocereus undatus). Sentra produksi buah naga di daerah ini terdapat di Kecamatan Bantan dan Bengkalis.
Pengembangan tanaman buah naga di Kabupaten Bengkalis dimulai sejak tahun 2004 dengan lokasi di Desa Jangkang (Kecamatan Bantan). Lahan yang digunakan merupakan lahan hutan belukar yang dibeli petani untuk dijadikan lahan budidaya tanaman buah naga. Kemudian, dari Desa Jangkang ini budidaya tanaman buah naga ini berkembang ke Kecamatan Bengkalis.
Berdasarkan agroklimat dan tingkat kesesuaian lahan yang letaknya tidak jauh dari pinggir laut, Kabupaten Bengkalis sangat cocok dan berpotensi untuk pengembangan budidaya tanaman buah naga.
Dalam hal potensi sumber daya alam, Kabupaten Bengkalis memiliki berbagai macam komoditas yang berlimpah dengan nilai ekonomis tinggi, terutama yang berasal dari sektor perkebunan. Komoditas yang dimaksud antara lain kelapa sawit, karet dan nenas.
2. Kondisi Eksisting
- Buah Naga
Areal tanaman buah naga saat ini di Kabupaten Bengkalis seluas 11 Ha, dengan lokasi pengembangan Kecamatan Bantan 7 Ha dan Kecamatan Bengkalis 4 Ha. Lahan untuk pengembangan budidaya tanaman buah naga ini di Kabupaten Bengkalis seluas 130 Ha, dengan lokasi pengembangan Kecamatan Bantan 35 Ha, Kecamatan Bengkalis : 45 Ha, Kecamatan Bukit Batu 25 Ha, Kecamatan Rupat 25 Ha
Jenis varietas buah naga yang saat ini dikembangkan adalah jenis buah naga daging merah (super red).
Pemasaran hasil produksi tidak mengalami kendala dan permintaan pasar, termasuk dari luar Kabupaten Bengkalis sangat banyak. Kedepan, pengembangan budidaya tanaman buah naga di Kabupaten Bengkalis untuk varietas buah naga kuning karena, selain masih langkah dan harganya lebih mahal, rasanya lebih manis.
- Kelapa Sawit
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis Tahun 2015, luas areal tanaman kelapa sawit di daerah ini 145.246 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan dengan produksi :
Rata-rata satuan biaya pembangunan kebun sawit sebagaimana standar satuan biaya kebun program revitalisasi perkebunan sesuai SK Direktur Jenderal Perkebunan No. 135/Kpts/RC.110/10/2008 sebesar Rp. 37.711.000/Ha.
Saat ini ada perusahaan besar membuka perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Pinggir, Mandau, Rupat, Bukit Batu dan Bengkalis dengan luas areal sekitar 43.191,51 Ha.
- Karet
- Nenas
Luas panen tanaman nenas di Kabupaten Bengkalis tahun 2015, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis, sebanyak 191,48 Ha. Dari luas panen tersebut, sebanyak 186,56 Ha berada di Kecamatan Rupat dan Bengkalis, dengan rincian 50.96 Ha di Kecamatan Rupat dan 135,60 Ha di kecamatan Bengkalis.Sedangkan sisanya dihasilkan 6 kecamatan lainnya.
Adapun produk olahan nenas yang dihasilkan diantaranya dodol nenas dan selai nenas yang menjadi salah satu makanan khas bengkalis yang pemasarannya tidak hanya didalam wilayah Kabupaten Bengkalis, tetapi juga ke daerah lain. Industri untuk produk olahan nenas lainnya yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, seperti nenas kacang, belum ada. Padahal pemasaran untuk berbagai produk olahan nenas yang lain masih cukup besar.
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS
Sesuai peraturan perundangan-undangan Pemerintah Kabupaten Bengkalis akan memberikan berbagai kemudahan kepada para investor, berupa:
Peraturan Daerah
Lisensi
LKPM ONLINE BAGI PERUSAHAAN YANG TELAH MEMILIKI IZIN PRINSIP
Di sampaikanpaling lambat pada tanggal 10 bulan April tahun yang bersangkutan.
Disampaikan paling lambat pada tanggal 10 bulan Juli tahun yang bersangkutan
Disampaikan paling lambat pada tanggal 10 bulan Okt tahun yang bersangkutan.
Disampaikan palilng lambat pada tanggal 10 bulan Jan tahun berikutnya